Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Mawar dan Hujan

Gambar
Untuk mu yang ku doakan tiap malam.. Selamat malam, mawar.. Kau tampak indah seperti biasanya.. Warna mu masih semerah kurasa. . Dan masih berduri , tampaknya.. Selamat malam, hujan.. Kau masih tahan untuk berjatuhan.. Masih mampu untuk memberkati alam .. Masih kuat walau harus menghatam tanah.. Gelap mu seperti mawar.. Gemerlap pujian selalu ada untuk mu.. Sampai semua lupa kau menyakitkan.. Berduri, tapi tampak sempurna.. Terang mu bagaikan hujan.. Tiap tetesnya punya pengaruh pada semuanya.. Dirindukan saat tak terlihat.. Dihujat saat berlebihan.. Kamu tidak pernah bisa berumpama.. Apa saya? Siapa saya? Kenapa saya? Kami yang tak pantas akan jawab pertanyaanmu.. Mawar dan hujanlah kamu. Pada akhirnya, mawar akan layu.. Hujan akan berhenti seirama.. Pada akhirnya, kamu akan tau.. Berhenti bertanya-tanya.. Sekarang tinggal memilih dalam aturan.. Masih kah kau mau menjadi mawar? Masih kah kau mau menjadi hujan? Hatimu yang akan menentukan.

Awal dan Akhir. (Tribute to My Friend, Tania)

Gambar
Untuk Teman Kecil ku, Tania. Hai, kawan... bagaimana kabarmu di sana?? ah, iya... ku rasa kau sedang lelah menangis.. mungkin iya,, waktu memisahkan kita dengan kebahagiaan.. waktu melukai kita secara perlahan.. tapi, ingat kah kau teman..? saat di mana kau menertawai air mata mu? saat kau beranggapan kesedihan itu sia-sia? mungkin benar, kami tidak merasakan apa yang terjadi padamu.. tapi kami mengerti.. setidaknya kami akan terluka jika melihat kau terluka.. Mungkin kau menyalahkan waktu.. datang seenaknya.. merusak kebahagiaanmu yang sederhana.. Lalu pergi dengan hebatnya.. Mungkin sesal mu berakhir dengan akhir yang kurang bahagia.. Kebahagiaan kecilmu sirna karna dendammu.. Maaf, bila kami tidak bisa selalu di sisimu.. Maaf, bila kami sulit pahami luka mu.. Mungkin Kau lupa.. Doa kami selalu ada untuk mu.. Canda kami selalu ada untuk menguatkan dirimu.. Dengar kan lah kawan,.. selelah apapun kamu.. semenderita apapun kamu.. kau tidak sendirian. ...

Percayakah Kau Bahwa Aku Bisa di Percaya??

Gambar
Teruntuk Mu Yang Sedang Duduk di Sampingku. kau duduk di sampingku, sibuk dengan kesibukanmu.. tidak henti-hentinya menulis sesuatu, seakan kertas dan tinta adalah dunia mu.. Lalu kau tertawa sendiri sambil melihat hasil karyamu.. Aku tidak mengerti, yang ku tau,.. kau sedikit Kesepian. Lagi-lagi kau mendapat kesibukan lain.. Ragu aku untuk bicara padamu.. Seakan waktu akan berhenti berdetak, Seakan Udara akan berhenti mengalir.. Jutaan rahasia kau sembunyikan dari ku, kau peluk erat seakan hendak terlepas.. kau kubur dalam supaya aku tak dapat meraihnya.. Ia, mungkin aku tidak bisa di percaya bagimu.. tapi, taukah kamu, bila aku memegang rahasia seseorang selama bertahun-tahun?? ku simpan rapat, karna dia benar-benar hanya bercerita padaku. Rahasia mu sebenarnya pasti akan aman. Tapi, tolong... bila hanya cerita yang terucap, semua orang pasti akan lelah.. setidaknya cobalah dengar..  bisikan doaku... kata-kata kasarku.. supaya kau tau... supaya kau ingat...

Surat untuk Tuhan.

Untuk Tuhan, Dari salah satu ciptaanmu,    Mungkin sia-sia bila menulis sendiri isi kesedihan ini. Hanya menghabiskan tinta dan kertas putih saja. Tapi Tuhan, bila kau melihat surat ini, tolong beri aku tanda. Seakan kau menjawab doa ku.    Aku tidak pernah melihat Mu. Juga tidak pernah dengar suara Mu. Yang ku tau,  aku lahir di keluarga yang mengajarkan tentang kasihmu. Kisah Mu sungguh terjadi, katanya. Keajaiban Mu sungguh ada, nyatanya.   Kalau aku sedih, memang aku sering menyalahkanmu. Tak ku pungkiri.  Iya, memang aku hamba Mu yg kurang ajar dan kebanyakan dosa. Tapi yg ku ingat, aku salah satu ciptaan mu bukan?   Aku yakin Tuhan tidak akan menciptakan ku tanpa sebuah alasan. Isi suratku pun Tuhan pasti sudah tau. Tapi aku ingin sampaikan langsung kepada Mu isi suratku.   Hatiku hancur. Bukan karna kekurangan cinta atau kasih, tapi karna aku menyadari, seberapa tidak bersyukur nya aku. Banyak masalah yang ku anggap berat, sampa...