Surat untuk Tuhan.

Untuk Tuhan,
Dari salah satu ciptaanmu,

   Mungkin sia-sia bila menulis sendiri isi kesedihan ini. Hanya menghabiskan tinta dan kertas putih saja. Tapi Tuhan, bila kau melihat surat ini, tolong beri aku tanda. Seakan kau menjawab doa ku.
   Aku tidak pernah melihat Mu. Juga tidak pernah dengar suara Mu. Yang ku tau,  aku lahir di keluarga yang mengajarkan tentang kasihmu. Kisah Mu sungguh terjadi, katanya. Keajaiban Mu sungguh ada, nyatanya.
  Kalau aku sedih, memang aku sering menyalahkanmu. Tak ku pungkiri.  Iya, memang aku hamba Mu yg kurang ajar dan kebanyakan dosa. Tapi yg ku ingat, aku salah satu ciptaan mu bukan?
  Aku yakin Tuhan tidak akan menciptakan ku tanpa sebuah alasan. Isi suratku pun Tuhan pasti sudah tau. Tapi aku ingin sampaikan langsung kepada Mu isi suratku.
  Hatiku hancur. Bukan karna kekurangan cinta atau kasih, tapi karna aku menyadari, seberapa tidak bersyukur nya aku. Banyak masalah yang ku anggap berat, sampai aku lupa kehadiran Mu.
  Aku punya gelar. Dan pasti itu semua karena Kau izinkan. Tapi, aku selalu di pandang rendah. Bukan karna kinerja, tapi karna harta ku yang tidak ada. Dunia ku, penuh dengan ketidak mampuan. Mungkin bukan cuma aku yang terperosok dalam penderitaan harta.
  Keluarga ku hebat.  Bersama-sama menghadapi masalah yang berat. Tapi 2 jendral itulah yg selalu bertarung di baris depan. Kedua orang tua ku. Apakah Tuhan tau, tiap malam mereka selalu melapor padamu. Kurasa Tuhan tau...
  Aku paling yakin, Tuhan tau segalanya. Bahkan sampai otak kotorku dan semua hal yang kusembunyikan. Sekarang, aku memohon padamu, bisakah Kau Bernubuat dalam hidupku? Maaf.. aku terlalu banyak minta selama ini, khususnya untuk masalah ini. Aku terus berdoa, hingga aku putuskan untuk menulis padamu.
  Aku lelah menangis.  Tapi Tuhan menciptakan air mata untuk melepas kesedihan.  Tidak kalah dengan nafas yg ku helakan. Walau isinya ke kecewaan, setidaknya itu bisa meringankan beban ku.
  Jadi tak perlu penjelasan lebih lanjut tentang apa dan bagaimana semua ini bisa terjadi. Tiap malam aku melapor padamu, berharap kau merubah cara pandangku terhadap masalahku. Supaya aku bisa percaya, masalah yg kau berikan, tidak melebihi kemampuan ku.



Manusia berdosa.
Astrid



Nb : Thanks God.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BERSYUKUR PUNYA KALIAN (tribute to ATM)

Pelabuhan Rindu

Mawar dan Hujan