MARI KITA MENIKMATINYA
Sebuah kalimat klasik
sering kita dengar. Tidak jauh-jauh makna nya dari setiap takdir manusia. Awal
dan akhir, mulai dan selesai, serta pertemuan dan perpisahan. Tidak akan ada
yang terelakan dari sebuah kehidupan. Kodratnya memang sudah ditentukan. Kita
yang mainkan lakonnya.
Selalu ada keindahan
untuk setiap mula.
Berawal dari sesosok
bayi yang menyapa dengan tangis. Tanda bahwa ia akan memulai kisahnya dan
mempelajari baik buruknya dunia. Siapapun yang menyambutnya, tentu akan
meneteskan air mata. Entah itu karna kebahagiaan atau mungkin karna penyesalan.
Tiap manusia awal nya berjumpa dengan air mata.
Selalu ada Cacat untuk
setiap mula.
Kita takan tau
perjalanan yang akan menemani kita. Mempersiapkan segalanya, bukan jaminan
untuk mampu hidup lebih lama. Cacat bukan berarti fisik, tapi memang sudah
bawaan dari adam dan hawa. Sifat untuk mendapatkan semuanya, dengan kata lain
EGOIS. Sudah ada sejak persaingan tiap benih yang berlomba untuk menjadi yang
terbaik.
Lalu kita akan hidup,
merasakan jutaan emosi, yang menjadikan kita semakin bergengsi. Bisa dalam
bentuk prestasi atau malah jadi orang yang gampang terprovokasi. Kita diajarkan
memilih, menjadi baik atau jahat. Dua macam tipe, yang memang harus kita pilih
salah satunya. Jangan suam-suam kuku! memilih bukan jadi permasalahannya. Tapi
bagaimana kita menjalani nya dan menerima resikonya.
Lalu kita akan hidup,
merasakan cinta yang pasti akan melambungkan mu jauh ke atas sana. Beruntunglah
orang yang merasakannya selama hidupnya. Masa indah itu, akan sangat patut
untuk disyukuri. Dibanding dengan mereka yang mungkin sulit untuk merasakannya.
Berharap hingga jemu, lalu mati dengan ketidakpercayaan akan adanya Cinta.
Sebuah kata penuh makna dengan sejuta rasa.
Lalu kita akan hidup,
merasakan kecewa yang mungkin sangat menyakitkan. Menjadi sebuah pengalaman
yang tak terlupakan, hingga kita kadang menyerah. Menyerah karna terus menerus
merasakan kekecewaan yang sama. Keputusan Cuma dua padahal. Bangkit dan coba
terus atau berhenti dan tetaplah menjadi sosok yang penuh kecewa. Gelap, suram
dan negatif.
Selalu ada keindahan
untuk penyelesaian.
Beberapa orang ada
yang pergi meninggalkan bangga, ia akan sangat menawan untuk kepergiannya.
Dengan sejuta keberhasilan dan tiap ucapan syukur yang dipanjatkannya, menjadikannya
sebagai seseorang yang patut untuk dilepas dengan cara paling indah. Mereka
mengantar nya dengan air mata, sama seperti saat penyambutan kelahirannya.
Tetap ada duka dan waktu akan memulihkannya.
Selalu ada cacat untuk penyelesaian.
Selalu ada cacat untuk penyelesaian.
Beberapa orang ada
yang pergi meninggalkan luka, banyak orang yang justru bersyukur untuk
kepergiannya. Dengan sejuta kesalahan dan tuntutan yang dipanjatkannya,
menjadikannya sebagai seseorang yang kurang di apresiasi dengan baik. Meskipun
dia sesosok nyawa. Bedanya, Mereka mengantar nya dengan air mata dan sedikit
hujatan, beda jauh dengan penyambutan kelahirannya. Tetap ada duka dan waktu
akan memulihkannya.
Apapun itu, kita manusia.
Yah benar, kita
manusia.
Keputusan yang kita
ambil selalu ada dampaknya. Bahkan meskipun waktu sudah berlalu, tapi waktu
yang sekarang atau kedepannya akan mengingat nya menjadi sejarah. Layaknya
sebuah permainan, kita diberi pilihan, untuk mendapatkan kebenaran. Sekarang
pertanyaannya ialah,
Sanggupkah kita menjadi pierot dalam cerita ini?
Sanggupkah kita menjalani drama yang pasti lama habisnya?
Mampukah kita
berjalan sesuai tali yang sudah mengatur kita?
Mari kita
menikmatinya.
Komentar
Posting Komentar