GIVING UP ON YOU.






Aku tidak tau harus mulai dari mana. Singkatnya kita mulai dari gelapnya malam yang di temani cahaya biru di depan pagar. Untaian warnanya kadang menyejukan. Bersahut-sahut berebut untuk berpijar. Kisah ku banyak. Rumit. Dan sulit di jelaskan. Ini di awali dari hati yang sulit jatuh cinta. Menunggu seseorang untuk pelan mengetuknya.

Menerima mungkin menjadi kesalahan bagiku. Sekedar mengisi posisi karna takut dibilang sendiri. Menjadikan mereka pelampiasan mungkin salahku dari awal aku mengatakan “iya”. Bermain hati dan menjadikannya sebagai sejarah tidak berarti. Kebiasaan muda yang berdampak jadi karma.

Gambar terkait

Saat ini, hanya segelas susu yang menemani. Dan dengan rasa cinta yang ku sebut “tidak pada tempatnya”. Baru ini aku jatuh cinta. Bahkan aku tidak tau apakah ini cinta atau sangat mencinta. Yang aku mengerti, aku tidak pernah berhenti memandang mu. Disaat kamu berbicara, aku berusaha untuk tidak berkedip sekali pun. Agar indahnya tidak hilang sepersekian detik dari mataku. Nafas ku juga selalu sesak. Karna aku tidak mau mengambil jatah oksigen mu. Bibir ku selalu ragu untuk bicara. Takut terucap yang tak perlu.

Hasil gambar untuk secret admirer

Jika aku jatuh cinta. Aku begitu perhatian. Aku bahkan membuang waktu “me time” hanya untuk “your time”. Berharap suatu hari menjadi waktu “we time”. Aku paling sedih melihat kamu terluka. Ingin rasanya mengusap sedih itu, tapi aku sadar aku hanya teman biasa. Aku paling takut jika kamu melakukan hal ekstrim yang bisa menyulitkan mu. Aku tau kamu menyukai tantangan, tapi terkadang membahayakan. Aku paling kecewa saat kamu bicara vulgar tentang hubungan pria dan wanita. Ingin rasanya melarangnya, tapi lagi, aku bukan siapa-siapa.

Aku sering bertingkah so cool atau bahkan terkadang jail untuk menarik perhatiannya. Dengan menyenggolmu, dengan tidak menjawab pertanyaanmu, dan berusaha tertawa sekeras mungkin meskipun lawakanmu tidak ada lucu-lucunya. Taukah kamu, aku paling sering mengingat apa yang kamu perlukan agar nanti kamu tidak repot di jalan. Nyatanya semuanya sia-sia.

Hasil gambar untuk smile cry

Pagi yang cerah dan bahagia, saat kita berdua salaing berbagi cerita. Kamu mengakuinya. Betapa besarnya sukamu. Betapa besarnya sayangmu. Tapi bukan untuk ku.

Aku tidak bisa menerka siapa orangnya. Bisa jadi sekelasmu, bisa jadi senior kita, atau  bahkan sebangku mu. Detik dimana kamu mengakuinya, detik itulah dimana aku mulai melemah. Mengetahui kenyataan yang menamparku, menyadari bahwa aku tidak bisa memilikimu. Aku tiba-tiba teringat dengan semua yang kulakukan dulu, inikah karma yang kudapat? Terasa menyakitkan. Sungguh, masih terasa sakitnya.

Sebulan aku mulai bisa melupakan mu. Tapi kedekatan kita yang mulai terajut lagi, kembali membuka luka itu. Aku sakit hati. Tapi tidak bisa berhenti mencintai. Aku benci dengan kondisi ku hari ini. Bahkan aku sempat bertanya kepada Tuhan kenapa takdirku seperti ini? Bahkan aku lupa bersyukur untuk semua yang terjadi. Ini salahku. Bukan cintanya, bukan kamunya, bukan takdirnya, tapi AKU.

Aku tidak tau harus mengakhirinya bagaimana. Singkatnya kita akhiri dengan gelapnya malam yang di temani cahaya biru di depan pagar. Untaian warnanya kadang menyejukan. Bersahut-sahut berebut untuk berpijar. Kisah ku banyak. Rumit. Dan sulit di jelaskan. Ini di awali dari hati yang sulit jatuh cinta. Menunggu seseorang untuk pelan mengetuknya.

Maafkan aku yang pasti membuatmu takut. Ah iya, aku lupa menuliskan ini…





Hasil gambar untuk anime giving up




I’M GIVING UP ON YOU.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BERSYUKUR PUNYA KALIAN (tribute to ATM)

Pelabuhan Rindu

Mawar dan Hujan