PERJALANAN KECIL NENEK

PERJALANAN KECIL NENEK

Dimulai dari seorang anak yang lahir disebuah keluarga, memulai hubungan pertamanya dengan dunia. Semakin hari semakin bertumbuh, menjadi seorang balita kecil yang belum mengenal apa itu rasa. Yang mereka tau hanya nyaman saja. Semakin bertumbuh lagi, menjadi seorang pejuang kecil, yang bersiap menuntut ilmu pertamanya dijenjang sekolah dasar. Mengenal caranya berinteraksi, berhubungan, bergaul dan mengenal siapa itu dunia. Mengawali perjuangan hidup dengan baju putih dan rok lipit merah, tas sandang pink dengan gambar kartun kesukaannya, dan sepatu hitam merek tsubasa yang selalu dikenakannya. Tawa riang selalu menjadi ciri khas si pejuang kecil ini. keberanian yang jelas terlihat sudah ditampakan diumur segini. Jutaan tanda tanya yang mengundang musibah seribu kali dilontarkan dari bibir kecilnya.



Tapi semua mulai sedikit pudar, saat memasuki masa paling sakral dalam hidup wanita. Pubertas. tawa riang mulai berkurang kemunculannya. Keberanian mulai ditempati si malu sekarang. Dan tanda tanya, berubah menjadi ribuan tanda, tapi yang paling gampang menemukannya adalah tanda seru. Seiring waktu, mulai tau paitnya hidup. Tapi masih malu mengaku bahwa sebenarnya hidup itu melelahkan. Mulai timbul ketertarikan dengan lawan jenis. Jelas saja, efeknya besar. Merubah cara bicara, pakaian, dan perilaku mungkin bisa dijadikan contoh. Dunia serasa milik berdua saat sudah mencapai kata “I LOVE U”. Padahal mereka tidak tau sakitnya jatuh cinta. Masa-masa ini adalah waktu dimana cepat menyukai tapi cepat melupakan. Hanya untuk kesenangan.

Waktu tidak pernah menunggu. Saat sudah mengenakan putih abu-abu, kau tidak mau menyia-nyiakan waktumu untuk melakukan hal berguna. Kau lebih sering mendasari tindakan mu dengan “asal happy aja”. Kau tidak menyadari bahwa sekelilingmu, bisa saja menjatuhkanmu seketika.

Kau lebih percaya dengan teman sebaya mu. Kamu rasa, jika ada bersama teman, semua akan terasa baik-baik saja. Berpetualang mencari arti hidup. Siapa aku? Buat apa aku ada? apa arti hidup ku?. Lalu kau mulai sering berbohong dengan statusmu. Jarang terlihat kau hanya memakai kaos, celana pendek, dan sendal jepit saat pergi keluar rumah. berpakaian paling wah, sudah seperti tuntutan hidup bagimu. Harga dirimu paling pantang untuk disinggung. Soal cinta, tidak diragukan lagi, dengan mengerahkan semua yang engkau punya, pasti dia bisa jatuh ketanganmu. Kau bisa terpuruk berbulan-bulan hanya karna dia sudah bosan jadi milikmu. Suatu ketika, kau merasa dicampakan oleh semua itu. temanmu, keluargamu, sangat sulit untuk mengerti dirimu. Kau butuh semua perhatian tertuju padamu. Kau ingin dimengerti, tapi tidak akan pernah untuk mengerti. Kau lebih sering marah, berteriak, menangis dan terkadang tertawa tanpa sebab. Kau mulai meragukan semua keluarga maupun teman-teman mu. Kau mulai sering mengkritik, sombong, dan sikap egois mu tumpah ruah sepenuhnya. Kau bahkan mulai meragukan keberadaanmu. Masa yang paling sulit adalah saat kau tau bahwa sahabatmu sendiri berbicara omong kosong dibelakangmu. Menjelek-jelekanmu, membocorkan semua rahasia mu dan jelas dia pasti menertawaimu. Sekarang kau tau, siapa orang bisa dipercaya, siapa yang tidak. Tindakan gegabahmu kemarin, dengan menceritakan  semua kelakuan burukmu kepadanya, berimbas besar pada pembentukan mentalmu.



Suatu waktu, kau mulai jenuh dengan semua itu. disana lah kau menemukan titik kedewasaan. Menggantungkan seragam terakhirmu dan berkaca sejenak. Seketika itu juga, kau memutuskan untuk berhenti meratapi kebodohanmu, berjalan kedepan meninggalkan masa lalumu, dan mulai menyelesaikan masalahmu satu persatu. Sungguh, kuyakin kau nampak paling berani saat itu. kuat, kokoh, dan pantang menyerah. Jutaaan kali kau akan jatuh terjerat akar kehidupan. Tapi jutaan kali kau akan bangkit, menghempas semua itu. kau akan menangis sesering mungkin, tapi setelah air mata itu berlalu, bunga senyuman mulai mekar dibibirmu. Kau hidup dengan filosofi mimpi. Kau ingin membalas masa lalumu. Kau semakin sering berfikir “oh, ayolah! Keluargaku menunggu hasil jerih payahku.!”. kau selalu bergumam, aku bisa, aku bisa!. Saat kau akhirnya mengenakan toga, terbayar sudah kerja keras orang tua mu. Terbayar sudah peluh keringat mu. Tapi kau harus semakin kokoh. Karna kau sadari, setelah ini aku akan menghadapi perang hidup yang sebenarnya.



Hari pertama lulus sarjana, kau masih santai-santai saja. Masih ingin menikmati kebahagiaan itu sedikit lebih lama. Hingga seminggu, kau mulai mencari pekerjaan sesuai kriteria mu. Hingga 2-3 bulan, kau mulai mengurangi syarat kriteria pekerjaanmu. Bahkan hampir setahun, dan kau masih menganggur, kau sudah memberi pernyataan “berikan aku pekerjaan apa saja.”. lalu sebuah berkat kecil datang menghampiri mu. Dengan doa dan usaha, mana mungkin itu jadi sia-sia. Kau mulai semua dari bawah. Dari penyedia kopi hingga jadi tukang fotokopi. Lalu mulai menempati posisi yang cukup wajar disana. Karna keuletanmu dan proyek-proyekmu yang sudah menguntungkan perusahaanmu, kau di promote kejabatan yang sudah enak untuk disandang. Tanpa kau sadari, kau naik lagi ke area exclusive yang tak pernah kau bayangkan. Ini semua tidak semata-semata karna keberuntungan. Tapi karna masalah yang sudah berhasil kau kalahkan. Tapi setelah itu, kau bosan.



Dengan umur yang relatif muda, kau serahkan surat pengunduran dirimu ke pria berdasi yang lebih tinggi pangkatnya darimu. Kau habiskan tabunganmu, untuk liburan sana-sini, beli sana-sini, dan pasti kau tidak akan menghabiskan sepenuhnya. Tanpa kau sadari, ternyata Tuhan menyisipkan cinta pada liburanmu. Bertemu pasangan hidupmu, adalah hal terindah bagimu. Tidak seperti dulu, cinta mu terlihat matang. Meskipun dia pria sederhana, tapi dia rela memayungimu dengan kemejanya, menjadi matras darurat bila kau terjatuh, bahkan dia akan dengan senang hati memberikan perhatian sebanyak mungkin sesuai yang dibutuhkan. Memang banyak pendapat yang tidak sama, tapi mereka memang jodoh, tidak ada yang bisa memungkirinya. Lalu kau pulang dengan membawa gandengan. Pria itu dengan lembut menyematkan cincin ke jari manismu. Hari itu menjadi hari yang paling kau inginkan dalam hidup. Kau habiskan hidupmu dengan  merajut cinta dengan suami mu. Dia bekerja tak kenal lelah untuk membahagiakanmu. Lalu dedek kecil muncul dalam perutmu. Mengingatkanmu, tentang bagaimana dulu kau berjumpa dengan dunia.



            Waktu demi waktu, tahun demi tahun, musim demi musim, berlalu meninggalkan kalian. Kau semakin renta, dan suamimu semakin kurus. Tapi itu tidak pernah mengurangi kecantikan dan ketampanan bagi kalian berdua. Anak-anak mu sudah mulai seperti mu dulu, melewati fase yang sama dengan mu. Keluargamu baik luar dalam. Suami mu setia mencintaimu. Kau penuh cinta diumur 76 tahun.



            Suatu ketika kau berjalan menuju kamarmu. Berniat mencari baju lama mu yang ingin kau kenakan sekali lagi dalam acara ulang tahun pernikahanmu. Tapi kau menemukan hal lain, diary mu dulu. Kau membawanya dan menunjukannya ke semua keluarga besarmu. Cucu-cucumu tampak senang saat kau melangkah menuju ruang tengah.
“nek,nek..! ayo cerita! Kami rindu cerita nenek..” kau tersenyum
“ingin dengar cerita nenek?”






FIN...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

YANG BERSYUKUR PUNYA KALIAN (tribute to ATM)

Pelabuhan Rindu

Mawar dan Hujan