KATA HATI
Sakit rasanya. Sakit jika tiap hari
melihat tawanya tulus untuk ku. Sementara aku? Memaksakan seulas senyuman yang
terasa sangat berat untuk diutarakan. Mendengar cerita tentang dia, membuat
hatiku teriris semakin dalam. Mengapa harus orang itu?
setiap kali aku ingin menutup telingaku, dan alihkan pandangan ku, hatiku mengatakan hal lain. Ingin mendengar semua kisah menyedihkan tentangmu, ingin tertawa bersamamu, ingin tau semua tentangmu. Tapi aku sadar, aku tak pantas untukmu.. aku juga telah memiliki seseorang yang rela menjagaku. Kamu juga punya, walau dia menyedihkan. Kalau suatu hari nanti kita bertemu dengan kondisi yang berbeda, ku harap saat itu aku sudah lupa tentangmu. Tentang tawamu, ceritamu, dan sakit ku. Tidak ada tombol ulang dalam hidupku, tapi aku punya tombol “maju” dan “lupakan”. Aku akan dengan senang hati menekan tombol itu berkali-kali, tapi untuk sekarang, 2 tombol itu rusak. Entah kenapa, tak tau penyebabnya.
setiap kali aku ingin menutup telingaku, dan alihkan pandangan ku, hatiku mengatakan hal lain. Ingin mendengar semua kisah menyedihkan tentangmu, ingin tertawa bersamamu, ingin tau semua tentangmu. Tapi aku sadar, aku tak pantas untukmu.. aku juga telah memiliki seseorang yang rela menjagaku. Kamu juga punya, walau dia menyedihkan. Kalau suatu hari nanti kita bertemu dengan kondisi yang berbeda, ku harap saat itu aku sudah lupa tentangmu. Tentang tawamu, ceritamu, dan sakit ku. Tidak ada tombol ulang dalam hidupku, tapi aku punya tombol “maju” dan “lupakan”. Aku akan dengan senang hati menekan tombol itu berkali-kali, tapi untuk sekarang, 2 tombol itu rusak. Entah kenapa, tak tau penyebabnya.
Kuharap kau tau perasaanku. Tapi, lagi-lagi kuharap,
jika kau tau, kau tidak akan melukaiku. Aku mampu menjadi apapun di depanmu.
Bahkan aku rela melakukan apapun saat kau merasa hilang, marah atau kesepian.
Jika kau sedang kesal, kau boleh memukulku. Jika kau lebih bahagia bersamanya,
kau boleh meninggalkanku.
aku akan menjadi jaring pengaman yang siap menangkapmu
saat kau jatuh. Aku siap menjadi yang terbuang saat kau sudah selesai berurusan
denganku. Yah benar, aku yang tak sepadan denganmu, siap mati untukmu. Tapi
jika kau masih tak terima semua tentangku, aku terima itu.
Aku punya satu hati, dan jika dia
terus menerus terluka karnamu, aku mengizinkannya. Karna aku ingin menunjukan,
seberapa relanya aku menyerahkan diriku padamu.
Mungkin
mereka menganggap ku terobsesi padamu. Tapi yang kutau, ini bukan sekedar
ambisi, obsesi atau aplah itu. ini cinta, kasih sayang yang tak dapat
tersamapaikan, lalu berjuang dari jauh agar kau sendiri yang menyadari besarnya
isi hatiku. Cara seorang pengecut yang tidak mau menghadap resiko kematian
didepannya. Kumohon, jangan pernah mengatakan.” Jika kau menyukaiku, katakan
lah didepan semuanya.” Jika itu memang kehendakmu, maka akan ku akui. Tapi jika
itu merusak namamu, maka percuma. Jika itu berefek baik, maka aku akan bahagia,
tapi jika
sebaliknya, maka aku teraniaya.
Saat
semuanya berakhir nanti, saat akhirnya aku harus menghadap pencipta untuk kedua
kalinya. Pertama, saat aku ingin dilahirkan. Kedua, saat aku berhenti merasakan
nikmatnya udara di dunia. Kumohon padamu, lupakan lah aku. Bencilah aku, agar
aku bisa menyayangi diriku. Agar aku puas dengan tindakan ku. Agar aku bisa
beristirahat dengan hatiku. Dengan semua kasih sayangku yang telah menguap
seiring malam.
Beristirahatlah
cinta..,
Maka
saat itu aku akan bahagia.
Komentar
Posting Komentar